Feb 27, 2010

Dunia Gula-Gula

Hari masih pagi sekali. Burung-burung berkicau dengan kerasnya. Terdengar suara kucing meminta makan. Ayam berkokok dengan jantannya. Rumput masih berembun. Udara masih bersih dan segar.
Dengan malasnya, Prilli bangun dari tidurnya. Prilli terkejut. Jam wekernya menunjukkan pukul 06.15. Prilli bergegas mandi dan berpakaian. Sesudah berpakaian Prilli shalat Shubuh dan bergegas ke dapur. Diambilnya sepotong roti dan dioleskan selai nanas di atasnya. Dimakannya roti tersebut sampai habis. Sebelum ke sekolah, ibu Prilli menitipkan bekal kepada Prilli karena Prilli hanya makan sepotong roti pagi ini.
Sesampai di sekolah, Prilli diajak sahabatnya, Mary, mengganti pakaian olahraga. sesudah mengganti pakaian, Prilli dan teman-temannya di suruh olahraga lari keliling sekolah oleh guru olahraganya, Pak Ardy. Setelah beberapa meter jauhnya, Prilli mulai bercakap-cakap dengan sahabatnya, Mary.
"Ry, rasanya aku malas banget, deh ! Disuruh lari dengan Pak Ardy", keluh Prilli.
" Kenapa", tanya Mary singkat.
"Habisnya, capek banget. Siap lari pasti kakiku pegal-pegal semua. Ya sudah, yuk, kita lan..."
"Awas Prilli", Mary memotong pembicaraan Prilli.
DUBRUK...
"Prilli... Prilli... Bangun Prilli", Mary sangat cemas akan keadaan sahabatnya.
Semua kawan-kawan Prilli pun berdatangan dan menolong Prilli yang sudah pingsan di atas rumput-rumput yang masih basah karena embun. Prilli pun dibawa ke ruang UKS. Semua teman-teman dan guru-gurunya cemas. Pertanyaan bertubi-tubi datang kepada Mary.
"Aduh, rasanya pusing banget. Habis terpeleset karena batu. Waduh...!!! Aku di mana ini ?", tanya Prilli kepada dirinya sendiri.
"Halo, gadis cantik", sahut seorang peri.
"Ka... ka... kamu siapa", tanya Prilli terkejut.
"Perkenalkan, nama saya peri Chochy. Pekerjaan saya adalah mengaduk sungai coklat setiap hari", sahut Peri Chochy yang sangat ramah.
"Sungai coklat ??? Aduh, aku di mana sih ?", gumam Prilli.
"Oh, iya, saya lupa, kamu sekarang berada di Dunia Gula-Gula. Mari kutunjukkan kehebatan Dunia Gula-Gula", Peri Chochy menarik tangan Prilli dan mengajaknya ke sungai coklat.
Peri Chochy pun mengambil sehelai daun Crispy. Digulungnya daun crispy dan jadilah sebuah gelas. Dicelupkan gelas tersebut ke dalam sungai coklat dan diangkatnya lagi.
"Nah, minumlah", tawar peri Chochy.
"Enggak, ah ! Masa peri Chochy menawarkan Prilli untuk meminum air sungai koto yang berlumpur itu", Prilli menolak tawaran Peri Chochy.
"Kan, sudah kubilang. Ini adalah air dari sungai coklat yang menjadi pekerjaanku sehari-hari", Peri Chochy meyakinkan Prilli.
"Mmm... baiklah. Aku coba ya", Prilli menerima tawaran peri Chochy. Prilli pun meminum air coklat tersebut. Ternyata gelas Crispynya juga bisa dimakan, rasanya seperti memakan wafer coklat.
"Wah, enak sekali", Prilli mengagumi kelezatan air coklat dan daun Crispynya.
"Dunia Gula-Gula gituloh", sahut Peri Chochy tertawa bahagia. "Nih, untukmu. Jangan pernah melupakan Dunia Gula-Gula ya !". Tiba-tiba suara peri Chochy makin lama makin mengecil. Sehingga tidak dapat lagi terdengar oleh Prilli.
"Pril... Pril... Prilli bagun", Mary membangunkan Prilli yang hampir jatuh dari ranjang ruang UKS.
"Ha!! Di mana aku. Mengapa peri Chochy berubah jadi Mary. Di mana Dunia Gula-Gula ??", Prilli heran.
"Apa ? Peri Chochy, Dunia Gula-Gula. Apa itu ? Ngomong-ngomong dari tadi, kamu menggigau terus lo. Kamu sebutin Peri Chochy, Sungai Coklat, Dunia Gula-Gula gitu. Kamu mimpi ya?", tanya Mary heran.
"Oh, ternyata, aku mimpi ya ? aku kira betulan. Tapi mengapa permen coklat ini, ada di sampingku ? Inikan hadiah dari Peri Chochy", Prilli meyakinkan temannya. Tapi Prilli salah...
"Itukan permen coklat yang diberikan Pak Ardy", Mary lebih meyakinkan Prilli yang sebenarnya.
"Yah... aku kira Dunia Gula-Gula itu benar-benar ada. Ternyata cuma mimpi, tapi Peri Chochy berpesan lo, jangan pernah melupakan Dunia Gula-Gula", Prilli tersenyum lebar.
"Prilli... Prilli...", teman-teman Prilli tertawa serentak melihat tingkah Prilli yang aneh.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...