Dec 20, 2009

Sahabat Sejati

Hari masih pagi sekali. Udara masih bersih dan segar. Terdengar nyanyian burung yang merdu. Ayam jantan berkokok dengan kekarnya. Rumput-rumput masih berembun. Udara pagi yang dingin menusuk tubuh.
Seekor kancil terbangun dari tidurnya. Kancil merasa takut dan gelisah. Kancil segera beranjak untuk pergi ke tepi sungai. Di tepi sungai, kancil mengambil air untuk mencuci matanya yang bengkak. Kancil baru ingat apa sebab matanya bengkak. Ternyata, semalaman, kancil menangis. Kancil teringat pada ibunya. Kemarin kancil tersesat dari rombongan keluarganya.
Kancil merasa takut karena kancil merasa sendirian. Tiba-tiba, kancil terpeleset jatuh ke sungai.
"Tolong... tolong... tolong aku...", teriak kancil.
Seekor rusa yang sedang berjalan-jalan di tepi sungai terkejut. Rusa mandengar sebuah suara. Rusa segera mancari sumber suara itu.
"Siapa di sana ?", teriak rusa.
"Aku kancil, tolong aku...", teriak kancil dengan nafas terengah-engah.
Rusa menemukan seekor kancil yang hampir tenggelam. Rusa segera mengambil batang kayu yang patah dan segera menghanyutkan kayu tersebut ke arah kancil. Kancil segera meraih kayu tersebut dan kancil mengapung di atas air dengan bantuan kayu. Rusa segera menolong kancil dengan seluruh kekuatannya.
"Terima kasih, rusa, aku sangat berhutang budi kepadamu", sahut kancil dengan lemasnya.
"Sama-sama kancil, lain kali, kamu hati-hati ya...", sahut rusa.
"Rusa, maukah kau menemaniku untuk mencari ibuku ? Aku tersesat dari rombongan keluargaku, aku sangat kesepian, aku juga kangen sekali dengan ibuku...", pinta kancil.
"Aku mau kancil, mulai sekarang kita akan menjadi sahabat sejati, sahut rusa menerima pinta kancil yang sekarang menjadi sahabat sejatinya.
Rusa dan kancil pun melosok hutan bersama-sama untuk mencari ibunya. Akhirnya, kancil bertemu dengan ibunya. Kancil menangis bahagia di dalam pelukan ibunya. Kancil dan ibunya saling melepas rindu. Ibunya sangat berterima kasih kepada rusa. Rusa yang sebatang kara, akhirnya, tinggal bersama kancil dan keluarganya.

Pelangi

16 Desember ulang tahunku
Engkau muncul di balik awan
Pelangi yang kadang ada, pelangi yang kadang hilang
Ada hilang tetaplah pelangi

Pelangi...
Sungguh indah dirimu
Selalu tersenyum kepadaku
Andai pelangi menjadi matahari

Pelangi...
Kau cantik kau indah
Warna-warna tubuhmu sangat mempesona
Indah
Indah
Indah
Itulah pelangi

Dec 5, 2009

Pelangi

Pelangi
Kau adalah gudang warna
Warna yang kau pantulkan sangatlah indah
Kau mempunyai 7 macam warna
Warna-warna yang cerah dan mempesona

Pelangi
Aku suka dirimu
Ketika hujan reda
Aku selalu menunggumu
Kau selalu menunjukkan mata ceriamu
Senyum yang lebar dan penuh ceria

Ya Allah Yang Maha Pencipta
Ku ucapkan terima kasih kepada-Mu
Engkau ciptakan benda-benda langit yang indah
Indah bagi semua orang

Gigi Emas Nenek

Hari masih pagi sekali. Udara masih bersih dan segar. Terdengar nyanyian burung yang merdu dan suara kucing meminta makan. Ayam jantan berkokok dengan kekarnya. Rumput-rumput masih berembun. Udara pagi yang dingin menusuk tubuh.
Sebenarnya Winni masih ingin tidur, tapi sebuah cahaya telah menyilaukan matanya. Ketika, Winni terbangun dari mimpinya, Winni terkejut. Winni melihat perkumpulan gigi-gigi emas yang sedang berbaris sebagaimana seorang prajurit. Setelah Winni, benar-benar sadar. Mata Winni menangkap sebuah sosok seorang nenek yang tersenyum sambil memamerkan gigi emasnya, dan ternya sebuah sosok tersebut adalah neneknya sendiri. Winni melompat dari tempat tidurnya dan langsung memeluk neneknya.
"Nenek.... Gigi baru nie...", celoteh Winni sambil tertawa. Maklum, nenek Winni adalah nenek yang gaul. Nenek Winni juga bisa berbahasa gaul. Setiap Winni bertemu neneknya, Sekali-kali Winni bercakap-cakap menggunakan bahasa a sampai z dengan neneknya.
"Nek, ke Minimarket yuk, pinta Winni sambil menunjukkan wajah dengan mimik ingin dikasihani. Karena neneknya memiliki rasa kasihan yang mendalam, akhirnya nenek membawa Winni ke Minimarket.
Sesampainya di Minimarket, Winni langsung memilih-milih barang yang disukainya. "Winni, mau beli yang ini, yang ini juga, yang itu juga, yang di pojok kanan juga, yang di pojok kiri juga...", hampir semua tempat ditunjuk Winni. Winni tidak sadar bahwa tumpukan barangnya sudah setinggi anak gajah. "Dan terakhir ini", Winni memberhentikan suaranya sambil terlihat puas.
"Oh, iya, ini untuk nenek", sahut Winni. Diberikannya sebungkus permen karet rasa jeruk ke neneknya. "Oh... permen karet kesukaan nenek, rasa jeruk kesukaan nenek", kata nenek sambil sedikit terharu. "Untung sekarang nenek punya gigi emas palsu, nenek bisa mengunyah-ngunyah permen karet kesukaan nenek, gak seperti dulu, dulu nenek hanya bisa menghisap-hisap permen karet itu, sebagaimana menghisap permen biasa", kata Winni dengan panjang lebar.
Winni dan nenek pun pulang ke rumah. Ketika kaki Winni menyentuh lantai, Winni mendengar sebuah jeritan. Ternyata itu adalah jeritan Bi Kia. Winni dan neneknya segera menemui Bu Kia untuk menanyakan apa sebab Bu Kia menjerit.
"Kenapa menjerit Bi", tanya Winni penasaran. "Caca, Ra... Adikmu...", jawab Bi Kia sambil ketakutan. "Kenapa dengan Caca", Bi ? tanya Winni lagi. Tadi Bibi lihat di dapur, ada hantu kecil yang mirip Caca, jawab Bibi lagi. Belum sempat Winni berkata, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sebuah suara. "Hi...hihihihihi...", suara hantu kecil itu. I... i... itu Win, hantu ke..cil yang bibi bi...lang, sahut bibi sambil terputus-putus. Tiba-tiba, nenek menunjukkan muka seramnya sambil memamerkan gigi taring emasnya. "Ampun... ampun, nggak nyangka bisa bertemu hantu bergigi emas betulan...", sahut hantu kecil itu.
"Caca....", sahut Winni, nenek dan bibi sambil sedikit menjerit. "Hahahahaha... maaf, kak, Cacakan hanya ingin usil sedikit, oh,iya, Caca kira nenek betul-betul hantu lo...", jawab Caca sambil tertawa geli. Winni, nenek, dan Bibi pun akhirnya juga ikut tertawa. Itu adalah kejadian yang paling menyenangkan bagi Winni.

Nov 12, 2009

Guru

Guru
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Tanpamu apa jadinya anak-anak bangsa
Tak bisa membaca
Tak bisa menulis
Bahkan tak bisa mengerti banyak hal
Ku ucapkan banyak sekali terima kasih untukmu

Guru
Kenakalanku kadang membuatmu marah
Tapi tak setitik pun dendam ternoda di hatimu
Segala maaf kau berikan padaku

Guru
Kau adalah guruku tersayang dan guruku tercinta

Pahlawan

Pahlawan
Ku ucapkan banyak terima kasih kepadamu
Tanpamu apa jadinya negeri ini
Tanpamu apa jadinya anak-anak bangsa

Pahlawan
Bila tak ada kau
Tidak ada yang bisa bersekolah hari ini
Tidak ada yang bisa makan hari ini

Pahlawan
Kau melawan penjajah yang ingin mennghancurkan anak-anak bangsa
Kau melawan penjajah yang ingin menguasai negeri Indonesia

Pahlawan
Kau rela kehilangan nyawa untuk menyelamatkan negeri Indonesia

Bunga

Bunga
Kau adalah tumbuhan tercantik
Kau tumbuh di taman
Kau tumbuh di kebun
Kau juga tumbuh di hati orang-orang

Bunga
Ketika aku melihatmu
Aku merasa bahagia
Semua beban yang ku alami menjadi ringan

Bunga
Harum tubuhmu sangat semerbak
Kelopak bungamu bagaikan pelangi di sore hari
Benang sarimu bagaikan mentari di pagi hari

Bunga
Aku suka denganmu
Karena kau menghilangkan beban pikiranku
Terima kasih ya Allah
Kau ciptakan makhluk hidup yang indah
Indah di mataku dan di mata orang lain

Diary

Diary
Kau adalah tempatku bercurhat
Kata demi kata kutulis dilembarmu
Kadang aku menangis
Kadang aku bahagia
Kadang aku tertawa
Perasaanku ketika aku menulismu
Kucurahkan semua isi hatiku padamu

Diary
Kenangan masa lalu ku tulis di lembarmu
Bunga-bunga yang tumbuh di hati juga ku tulis di lembarmu
Cobaan yang ku alami tak lupa pula ku tulis di lembarmu

Diary
Hanya kau yang bisa memahamiku

Nov 7, 2009

Boneka

Boneka
Kau adalah teman pertamaku
Aku menemukanmu di dalam genggaman ibuku

Boneka
Sejak kecil kita tak bisa terpisahkan
Di mana pun dan kapan pun kau selalu bersamaku

Boneka
Kau pernah bercerita tentang hidupmu
Aku terharu dengan kisahmu

Boneka
Sejak kecil kau sudah terpisah dengan ibumu
Tapi kau tidak bersedih
Karena kau tahu bahwa ibumu tak pernah melupakanmu

Boneka
Mulai sekarang aku tak akan bersedih lagi
Bila kau meninngalkanku
Aku akan hidup mandiri
Sesuai dengan nasehatmu

Sepeda

Sepeda
Kau adalah teman kecilku
Kau adalah sahabat terbaikku

Sepeda
Antara kau dan aku
Banyak sekali cerita yang masih terpendam

Tapi
Semua hanya tinggal kenangan
Kenangan antara kita berdua

Sepeda
Sejak kemarin aku tidak melihatmu
Aku sangat gelisah
Aku terus mencarimu

Tapi
Aku tak kunjung menemukanmu
Air mataku terus menetes
Aku sangat sedih

Sepeda
Aku tak akan melupakanmu
Sampai akhir hayatku

Nov 6, 2009

Bukuku

Oh, bukuku
Kau berguna bagiku
Ku tulis dirimu
Dengan pulpen warnaku

Oh, bukuku
Ku sayang dirimu
Ku sampul tubuhmu

Oh, bukuku
Dirimu sangat berjasa
Ilmumu berguna bagiku

Oh, bukuku
Allah telah menciptakanmu
Agar aku membacamu
Ku ucapkan terima kasih kepadamu

Belajar

Jalan-jalan ke pinggir pantai
Lihat bulan sedang purnama
Jika ingin menjadi pandai
Tuntutlah ilmu setinggi surya

Bunga melati tumbuh di ladang
Tiga kuntum sungguh indah
Belajar itu jangan pantang
Agar semua pelajaran mudah

Memang gelap waktu malam
Bulan sembunyi di balik mendung
Jangan belajar sampai malam
Nanti pikiran bisa melambung

Terbang jauh burung belibis
Cari ikan di pinggir kolam
Kalau adik ingin menulis
Ajarkanlah menulis kata alam

Pantun Jenaka

Buah nangka buah duren
Gak nyangka gue keren

Baju batik Bayu punya
Orang cantik Ayu namanya

Mesin ketik dilihat tokek
Nenek cantik senanglah kakek

Naik honda ketabrak mobil
Adik bangga punya kutil

Bungaku

Bungaku
Warnamu ungu
Hijau daunmu
Saat aku melihatmu
Kupetik dirimu
Indah sekali tubuhmu
Menarik perhatianku

Bila pagi tiba
Kau sambut dunia
Dengan senyum yang ceria
Buatku terpesona

Created by : Anak VII-2

Oct 9, 2009

Ayahku Malaikatku

Ayah...
Engkau adalah malaikat yang turun ke Bumi
Engkau adalah malaikat yang penyayang dan bijaksana

Ayah...
Engkau telah menafkahi hidup kami
Engkau bekerja susah payah demi mandapatkan sebutir beras

Ayah...
Jika engkau tidak ada di dunia ini
Mungkin aku juga tidak akan ada

Aku sangat bersyukur kepada Allah
Karena telah diberikan sesosok ayah yang baik
Ayah yang bisa menafkahi keluarga walaupun menguras banyak keringat

Ibuku Bidadariku

Ibu...
Engkau adalah bidadariku
Aku tak bisa hidup tanpamu

Ibu...
Dari kecil engkau sudah merawatku
Engkau merawatku dengan penuh kasih sayang

Tapi ketika aku besar...
Apa yang kau dapat dari diriku Ibu
Aku sering melawanmu, membantahmu

Aku minta maaf ibu...
Banyak sekali kesalahan yang pernah aku buat
Tak terhitung berapa jumlahnya

Ibu...
Semoga kau memaafkanku

Oct 4, 2009

Sahabatku

Sahabat...
Kau adalah sahabat sejatiku
Kau suka membantuku dikala aku sedang susah
Kau juga suka menghiburku dikala aku sedang sedih

Sahabat...
Aku masih ingat tentang masa lalu kita
Kita sering barmain bersama
Kita juga sering bercanda bersama

Tapi sahabat...
Sekarang kau telah pergi
Kita tidak bisa bermain bersama lagi
Kita juga tidak bisa bercanda bersama lagi

Sahabat...
Walaupun begitu aku tidak akan bersedih
Karena kau selalu ada didalam hatiku

Sahabat...
You are my best friend forever

Hari Kiamat

Jika matahari, bulan dan bintang saling berjabat tangan...
Apa yang akan terjadi...
Jika laut datang menerkam daratan...
Apa yang akan terjadi...

Pada hari itu...
Manusia hanya bisa menjerit ketakutan...
Pada hari itu...
Manusia hanya bisa lari pontang-panting...

Betapa dahsyatnya hari itu...
Betapa ngerinya hari itu...

Tidak ada yang tahu kapan hari itu akan terjadi...
Tidak ada yang tahu kapan hari itu akan datang...
Kecuali Allah yang Maha Tahu...

Gambarku Di Rumah Nenek


Hari ini aku senang banget. Karena hari ini adalah Hari Raya Idul Fitri. Hari ini adalah hari kemenangan umat Islam. Hari ini aku dan keluargaku berkumpul di rumah nenek. Asyik... banget. Sesampai di rumah nenek, aku dan keluargaku bersalaman dengan nenek dan kakekku. Oh... iya... Di sana aku makan timpan lo... Timpan buatan nenek enak banget.

Bulan

Bulan
Tersenyum kepadaku
Dirimu sangat indah

Indah
Indah
Indah
Itulah bulan

Bulan
Kadang ada, kadang hilang
Ada hilang tetaplah bulan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...